12 Prosesi Lengkap Susunan Acara Lamaran Pernikahan
Proses lamaran pernikahan adalah suatu acara yang penuh harap-an dan dinantikan oleh kedua calon pengantin beserta keluarga mereka.
Saat acara ini berlangsung, keluarga pria secara resmi melamar mempelai perempuan, menandai langkah awal menuju pernikahan.
Tradisionalnya, acara lamaran biasanya diselenggarakan sekitar tiga hingga enam bulan sebelum hari pernikahan.
Meskipun terdapat berbagai ragam tradisi pernikahan, konsep dan rundown acara lamaran seringkali dapat menjadi sebuah tugas yang membingungkan.
Namun, pada dasarnya terdapat garis besar yang dapat diikuti dalam lamaran, sesuai dengan adat dan budaya tertentu.
Berikut Hello Brides paparkan mengenai susunan acara lamaran yang biasa diadakan di Indonesia.
-
Kedatangan Keluarga Calon Pengantin Pria
Acara lamaran dimulai ketika keluarga calon pengantin pria tiba di rumah atau tempat yang telah disiapkan untuk lamaran. Selanjutnya, keluarga mempelai perempuan akan menyambut dan mengundang keluarga calon mempelai pria untuk memasuki rumah atau lokasi acara.
2. Penyerahan Seserahan
Kedatangan calon pengantin pria biasanya ditemani oleh rombongan keluarga besar. Keluarga calon mempelai pria akan membawa seserahan yang akan diserahkan kepada calon mempelai perempuan.
3. Pembukaan Acara oleh Pembawa Acara atau MC
Seorang pembawa acara atau MC akan meminta seluruh tamu yang hadir untuk duduk. Pembawa acara akan memberikan sambutan, mengucapkan terima kasih atas kehadiran semua pihak, dan mungkin menyampaikan doa. MC juga akan menjelaskan singkat mengenai urutan acara lamaran.
Biasanya, ia akan menambahkan sedikit nasehat dan menceritakan kisah singkat tentang kedua calon pengantin yang akan menikah. Selanjutnya, pembawa acara akan menanyakan maksud kedatangan keluarga calon pengantin pria ke kediaman keluarga calon mempelai perempuan.
4. Ungkapan Maksud dan Tujuan oleh Perwakilan Calon Pengantin Pria
Perwakilan dari keluarga calon pengantin pria akan dengan tulus mengungkapkan tujuan mereka, yang tak lain adalah untuk melamar sang mempelai perempuan. Dalam momen ini, pertanyaan apakah sang mempelai perempuan bersedia menikahi calon mempelai pria juga diajukan.
5. Respon Perwakilan Calon Pengantin Perempuan terhadap Maksud dan Tujuan Calon Pengantin Pria
Proses lamaran berlanjut dengan respon dari perwakilan keluarga calon mempelai perempuan. Kemudian, juru bicara akan memanggil sang mempelai perempuan dan ayah sang mempelai perempuan untuk menanyakan apakah sang mempelai perempuan bersedia untuk dipersunting. Sang mempelai perempuan kemudian memberikan jawaban, dan jika lamaran tersebut diterima, kedua calon pengantin akan saling bertukar cincin sebagai tanda kasih sayang, di samping pemberian seserahan.
6. Pertemuan Keluarga
Acara lamaran dilanjutkan dengan pertemuan yang bertujuan memperkuat ikatan antara kedua keluarga.
Keluarga calon pengantin pria akan memperkenalkan setiap anggota keluarga yang hadir, kemudian pihak keluarga mempelai perempuan akan mengikuti dengan perkenalan mereka.
Biasanya, suasana perkenalan keluarga ini bersifat santai dan penuh tawa, menciptakan kesempatan bagi kedua keluarga untuk saling mengenal dan merasa lebih akrab.
7. Pembacaan Doa
Prosesi lamaran ditutup dengan doa singkat, dengan harapan bahwa pernikahan akan berjalan lancar. Doa ini bisa dipimpin oleh salah satu perwakilan keluarga atau tokoh agama yang hadir.
8. Ucapan Pamit dari Calon Pengantin Pria
Sebelum mengakhiri acara lamaran, calon pengantin pria dan keluarganya memberikan ucapan pamit kepada keluarga besar calon mempelai perempuan.
9. Ucapan Terima Kasih dari Calon Pengantin Perempuan
Setelah calon pengantin pria berpamitan, calon mempelai perempuan menyampaikan ucapan terima kasih atas kedatangan dan niat baik dari calon pengantin pria.
10. Pemberian Seserahan Balik oleh Calon Pengantin Perempuan kepada Calon Pengantin Pria
Calon mempelai perempuan kemudian memberikan seserahan balik kepada calon pengantin pria. Sesuai kesepakatan sebelumnya, keluarga calon mempelai perempuan memberikan seserahan sebagai tanda balasan, yang juga berisi makanan atau kebutuhan sehari-hari bagi calon pengantin pria.
11. Perayaan Ramah Tamah dan Makan Bersama
Sebagai tanda akhir dari prosesi lamaran, kedua keluarga bersatu untuk menikmati hidangan siang atau malam bersama. Acara makan ini bukan hanya perayaan, tetapi juga momen di mana para tamu dapat berkenalan dan berbincang-bincang dengan lebih santai.
12. Sesi Foto Keluarga Bersama
Sebelum pihak keluarga calon pengantin pria meninggalkan rumah calon mempelai perempuan, mereka berpose bersama untuk mengabadikan momen ini dalam sebuah sesi foto bersama.
Jika kamu penasaran kapan sebaiknya booking wedding organizer, kamu bisa cari tahu di artikel berikut ini.
Tuliskan Komentar